Mahatmamedia.Sabtu, 12 April 2025 menjadi hari yang penuh makna bagi warga SMPN 54 Muaro Jambi. Di tengah cuaca pagi yang sejuk dan langit yang cerah, semangat gotong royong membara di hati setiap siswa dan guru. Kegiatan pembersihan lingkungan sekolah yang rutin dilaksanakan ini bukan hanya menjadi agenda fisik, tetapi juga momentum penting dalam membangun karakter peserta didik.
Dengan mengenakan seragam olahraga berwarna hijau, para siswa tampak kompak membawa alat kebersihan seperti sapu, cangkul, karung, dan ember. Mereka tersebar ke berbagai titik, mulai dari taman sekolah, halaman depan, belakang kelas, hingga area kebun kecil yang mulai dihijaukan dengan tanaman baru. Kegiatan gotong royong ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dan penuh canda tawa, mempererat kebersamaan antar siswa maupun antara siswa dengan guru.
Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih
Kepala SMPN 54 Muaro Jambi, Bapak/Ibu [nama kepala sekolah jika ingin disebutkan], mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman, tetapi juga merupakan bagian penting dari pendidikan karakter di sekolah. “Kami ingin menanamkan pada anak-anak bahwa menjaga lingkungan itu tanggung jawab bersama. Ini bukan sekadar bersih-bersih, tetapi bagian dari pembentukan sikap peduli, kerja sama, dan disiplin,” ujar beliau.
Kegiatan ini juga menjadi implementasi dari kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual dan penguatan karakter melalui pengalaman nyata. Alih-alih hanya belajar dari buku teks, siswa mendapatkan pelajaran hidup yang akan melekat lebih dalam dalam ingatan mereka.
Suasana Penuh Keceriaan dan Kerja Sama
Menariknya, pembagian tugas tidak bersifat kaku. Para siswa dengan sukarela memilih area kerja mereka, dan beberapa bahkan tampak menciptakan sistem tim kecil agar pekerjaan lebih cepat selesai. Ada yang bertugas mencabut rumput, menyapu dedaunan, hingga mencangkul tanah untuk menanam pohon hias dan bunga. Sementara itu, beberapa guru turut serta memberi contoh langsung, menunjukkan bahwa gotong royong adalah nilai yang harus diteladani, bukan hanya diajarkan.
Salah satu siswa kelas IX, Riko, mengatakan bahwa ia merasa bangga bisa ikut menjaga lingkungan sekolahnya. “Kalau sekolahnya bersih, kita juga jadi lebih semangat belajar. Ini bukan cuma kerja, tapi juga kebersamaan,” katanya sambil tersenyum.
Hal senada juga disampaikan oleh Dinda dari kelas VII, “Senang rasanya bisa ikut tanam bunga dan rapikan taman. Apalagi ini dikerjakan bareng-bareng, jadi terasa seru. Besok-besok pasti aku rajin siram tanaman yang kita tanam hari ini!”
Lingkungan yang Asri, Semangat yang Tumbuh
Setelah lebih dari dua jam kegiatan berjalan, hasilnya langsung terlihat. Area taman yang sebelumnya ditumbuhi rumput liar kini tampak bersih dan siap ditanami bunga. Halaman sekolah terlihat lebih rapi, dengan jalur pejalan kaki yang kembali bersih dan bebas dari sampah. Bahkan beberapa sudut kelas yang jarang disentuh kini tampak lebih cerah dan tertata.
Guru BK sekolah, Bu Mira, menambahkan bahwa kegiatan ini juga punya dampak psikologis yang besar. “Lingkungan yang bersih dan asri memberi pengaruh positif terhadap suasana belajar. Anak-anak jadi lebih nyaman, lebih betah di sekolah, dan itu juga berpengaruh pada prestasi mereka.”
Menanam Harapan, Merawat Karakter
Kegiatan gotong royong di SMPN 54 Muaro Jambi bukan sekadar rutinitas. Ini adalah proses pendidikan karakter yang terus dilakukan secara konsisten. Dengan menjadikan lingkungan sebagai media belajar, siswa dibentuk menjadi pribadi yang peduli, tangguh, dan bertanggung jawab.
Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan, tidak hanya di sekolah tetapi juga merambah ke masyarakat sekitar. Karena pada dasarnya, kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari kecintaan terhadap negeri ini.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, SMPN 54 Muaro Jambi membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga tempat menanam nilai dan merawat harapan. RI