Mahatma
Mahatma
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Langkah Pagi Menuju Generasi Tangguh: Refleksi Upacara SMPN 54 Muaro Jambi

 


Mahatmamedia. Setiap hari Senin pagi, halaman SMPN 54 Muaro Jambi dipenuhi semangat baru. Di bawah langit pagi yang cerah, deretan siswa berbaris rapi dengan seragam lengkap, berdiri tegap dan penuh hormat. Suasana hening berubah khidmat saat bendera Merah Putih mulai dikibarkan, diiringi lagu “Indonesia Raya” yang dinyanyikan dengan lantang dan penuh semangat. Inilah upacara bendera hari Senin—lebih dari sekadar rutinitas, ia adalah panggung pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai luhur bangsa.



Upacara: Disiplin yang Ditanam Lewat Keteladanan

Upacara di SMPN 54 Muaro Jambi dilaksanakan dengan tertib dan penuh makna. Guru dan siswa hadir tepat waktu, menunjukkan bahwa disiplin bukan hanya diajarkan, tetapi juga dicontohkan. Petugas upacara dari kalangan siswa menampilkan kemampuan terbaik mereka: mulai dari pemimpin upacara, pengibar bendera, pembaca teks Pancasila dan UUD 1945, hingga tim paduan suara. Semua dilatih dengan serius dan penuh tanggung jawab—sebuah pelatihan kepemimpinan sejak dini.



Amanat yang Menginspirasi: “Adab dan Ilmu, Dua Sayap Menuju Cita-Cita”

Pada kesempatan upacara kali ini, Bapak Darwaji, S.Pd.I bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan yang sangat menyentuh dan penuh makna, bertemakan “Adab dan Ilmu sebagai Kunci Menggapai Cita-Cita.”

Dengan gaya tutur yang menenangkan namun kuat, beliau mengajak seluruh siswa untuk tidak hanya mengejar kepintaran semata, tetapi juga menanamkan adab dalam setiap langkah kehidupan. “Ilmu itu penting, tapi adab adalah pondasinya. Tanpa adab, ilmu bisa menyesatkan. Tapi dengan adab, ilmu akan menjadi cahaya yang membimbing kalian menuju masa depan yang gemilang,” ujar beliau dengan penuh keyakinan.

Beliau menekankan pentingnya bersikap hormat kepada guru, santun kepada teman, serta menjaga etika baik dalam keseharian. Cita-cita besar, kata beliau, hanya akan dapat dicapai bila seseorang membawa adab sebagai pembuka jalan, dan ilmu sebagai penunjuk arah.

Amanat ini disampaikan dengan cara yang menyentuh dan membangkitkan semangat. Banyak siswa yang terlihat merenung dan menyimak dalam diam—momen yang menunjukkan bahwa pesan telah sampai ke hati.

Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Sejak Dini



Upacara bendera juga menjadi ruang untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Lagu-lagu nasional yang dinyanyikan bersama menjadi alat pemersatu rasa cinta tanah air. Sementara pembacaan Pancasila dan teks UUD 1945 menjadi pengingat nilai-nilai luhur yang harus terus dijunjung tinggi.

Dari Lapangan ke Kehidupan Nyata



Upacara Senin di SMPN 54 Muaro Jambi bukanlah kegiatan satu arah. Ia menjadi cermin kehidupan nyata tempat siswa belajar menaati aturan, menghormati orang lain, dan mengasah kepekaan sosial. Kedisiplinan yang ditanamkan saat baris-berbaris akan terbawa dalam kegiatan belajar. Amanat yang didengar tiap minggu perlahan-lahan menumbuhkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam berpikir.

Komitmen Sekolah dalam Pendidikan Karakter

Sebagai sekolah yang berkomitmen mencetak generasi berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia, SMPN 54 Muaro Jambi memanfaatkan setiap momen upacara sebagai media pendidikan karakter. Guru-guru tidak hanya mengawasi, tapi juga membimbing. Siswa tidak hanya hadir, tetapi terlibat aktif dan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar: bangsa dan masa depannya sendiri.



Upacara bukan hanya tentang berdiri di bawah matahari pagi. Ia adalah langkah awal yang menyatukan semangat, menyentuh hati, dan membentuk jiwa—menuju generasi tangguh yang siap menghadapi dunia.
Mari terus kita rawat semangat ini, setiap hari Senin, di lapangan kebanggaan SMPN 54 Muaro Jambi. RI


Share

Post a Comment